Indonesia
dengan sejuta kekayaan alamnya dan ratusan juta penduduknya memiliki potensi
untuk menjadi negara yang terpandang dibawah kolong langit ciptaan Allah SWT.
Rentetan potensi alam itu meliputi: Tambang
Emas Kualitas Terbaik di-Dunia yang berlokasi di Papua. Bagaimana tidak ? Pada
tahun 2011 saja produksi dari potensi alam ini mencapai 1.444.000 ons atau
40.936 kg dengan luas area 527.400 hektar,Penambang:,Freeport-McMoRan Copper
& Gold, Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah, bahkan akhir-akhir ini
dilokasi yang sama telah dieksploitasi potensi alam yang lebih berharga dari
emas yaitu Uranium, serupa dengan hal tersebut Indonesia memiliki cadangan gas
alam terbesar di dunia, pernyataan ini didukung dengan Blok Natuna dan Blok
Cepu yang menghasilkan sekitar 200 kaki kubik minyak bumi dan gas alam. Mirisnya
yang menikmatinya sekali lagi cukong-cukong bangsa lain dan masih banyak lagi
potensi kita semisal Tambang Batu Bara Terbesar Di Dunia, Kesuburan Tanah
Terbaik Di Dunia, Lautan Terluas Di Dunia, Hutan Tropis Terbesar Di Dunia, Tempat
Wisata Eksotis Terbesar Di Dunia dan masih banyak lagi.
Lantas, siapa yang patut
disalahkan ? apa tindakan kita? atas keadaan yang terjadi saat ini, dimana
kekayaan bangsa kita dikuasai dan dinikmati oleh para pendantang bangsa barat,
sedangkan para pemuda generasi penerus bangsa sibuk dengan kenakalan remaja,
tawuran, seks bebas, mengkonsumsi
obat-obatan terlarang dan demoralisasi(penurunan nilai moral). Pertanyaan yang
sama muncul, siapa orang yang patut dipersalahkan atas keadaan tanah air ibu
pertiwi saat ini ? apa tindakan kita. Hal terbaik yang dapat kita lakukan
sebagai warga negara yang baik adalah menjawab pertanyaan kedua yaitu . Apa
tindakan kita ? jawabannya adalah REVOLUSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Revolusi yang dimaksud
dalm konteks ini adalah revolui pendidikan, revolusi mental. Revolusi menjadi
hal yang mendesak bagi bangsa ini , memperbaiki
pendidikan dan merangkai kembali sendi-sendi mental yang dibutuhkan tanah air
tercinta.
JAS MERAH (jangan sekali-kali melupakan sejarah) tutur
Bung Karno sebagai salah satu warisan untuk menjaga persatuan dan kesatuan
Indonesia juga sebagai salah satu dasar pertimbangan setiap kebijakan demi
perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan yang
telah termaktub di PANCASILA , sila yang ke lima. Belajar dari sejarah, mari
kita berterus terang pada diri sendiri, bahwa kita telah salah fokus tentang
arah pembangunan bangsa ini, dimasa lalu kita terlalu fokus pada pembangunan
ekonomi dan infrastruktur yang merupakan benda mati , dimana kita melupakan
hal terpenting dan penentu kemajuan suatu bangsa , yakni Sumber Daya Manusia .
Pada masa Orde Baru kita telah memalingkan arah fokus pandangan kita pada
benda-benda mati yang berakhir pada inflasi dan reformasi. Maka dari itu
revolusi pendidikan dan revolusi mental adalah hal yang hasrus segera
direalisasikan. Hal perlu kita garis bawahi ,bahwa project revolusi pendidikan dan revolusi mental bukanlah sekedar tanggungjawab
pemerintah saja, bukan hanya tanggungjawab sekolah semata sebagai satuan
pendidikan, hal yang benar adalah project
revolusi pendidikan dan revolusi mental ini menjadi tanggungjawabku, menjadi
tanggungjawabmu, menjadi tanggungjawab mereka (pemerintah dan sekolah),
kesimpulannya project revolusi pendidikan dan revolusi mental ini menjadi tanggungjawab
kita.
Pendidikan
harus berdasarkan Ketuhan, berpayungkan Kompetensi dan terbalutkan karakter. Pendidikan
yang berdasarkan Ketuhanan dalam konteks ini adalah setiap pembelajaran yang
dilakukan seharusnya semakin mendekatkan peserta didik pada keesaan Tuhan,
dimana setiap peserta didik dapat menghayati agama yang dianutnya dan
menjalankan setiap yang diperintahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, serta senantiasa
menjauhi segala larangan-Nya. Pendidikan yang berpayungkan pada Kompetensi
adalah pendidikan yang memberikan kesempatan setiap peserta didik memiliki
kompetensi dan lifeskill untuk bersaing di era globalisasi (zaman yang
seakan batasan ruang dan waktu tidak ada lagi). Pendidikan yang terbalut
karakter adalah pendidikan yang terintegrasi oleh nilai karakter yang baik
yakni, kedisiplinan, kejujuran, kecerdasan , ketangguhan , dan kepedulian. Hal
tersebut dapat kita singkat sebagai DI JUS TAPE (Disiplin,Jujur, Smart/cerdas, Tangguh, Peduli) agar
bangsa Indonesia tak seperto robot jenius yang hanya bisa menjalankan
pekerjaannya berdasarkan keahlian dan kompetensinya, lebih dari itu kita ingin
membentuk generasi berbudi dan berprestasi dengan harapan bangsa ini akan
kembali meraih kejayaannya sebagai macan asia bahkan dunia.
Mental
yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia adalah mental BAJA (Berani,
Anti-Korupsi, Jujur dan Anti-flagiasi). Berani mengambil keputusan walupun
beresiko karena yakin pada kemampuannya dengan salah satu dasat ucapan sutan
syahrir yakni “hidup yang tidak pernah dipertaruhkan, tidak akan pernah
dimenagkan”. Anti-Korupsi karena yakin setiap butir yang kita curi dari hak
orang lain atau negara akan
dipertanggungjawabkan pada hari perhitungan nanti. Jujur pada diri dan
lingkungan sebagai dasar pribadi yang pantas dihormati. Anti-Flagiasi dan terus
mengembangkan diri menciptakan hal-hal baru yang kreatif dan inovatif. Revolusi harus terjadi dan tidak akan pernah mati. Pembelajaran
aktif, kreatif dan menyenangkan adalah salah satu cara untuk mencapai revolusi
pendidikan dan revolusi mental yang dibutuhkan. Pendidikan dan mental setiap warga negara
harus menjadi prioritas bukan lagi minoritas. Revolusi pendidikan
dan revolusi metal harus kita sukseskan bersama agar bangsa ini berjaya di mata
dunia.
Dafar
pustaka :
Kisworo,marsudi.2016.REVOLUSI
MENGAJAR.Jakarta: ASIK Generation
http://www.pusakaindonesia.org/10-kekayaan-alam-indonesia-yang-tak-dimiliki-negara-lain/
pada hari rabu, 15 Februari 2017 pukul 08.57 WIB.