Selasa, 14 Februari 2017

REVOLUSI, KINI MENJADI HAL YANG MENDESAK DEMI KEJAYAAN BANGSA INDONESIA



Indonesia dengan sejuta kekayaan alamnya dan ratusan juta penduduknya memiliki potensi untuk menjadi negara yang terpandang dibawah kolong langit ciptaan Allah SWT. Rentetan potensi alam itu meliputi: Tambang Emas Kualitas Terbaik di-Dunia yang berlokasi di Papua. Bagaimana tidak ? Pada tahun 2011 saja produksi dari potensi alam ini mencapai 1.444.000 ons atau 40.936 kg dengan luas area 527.400 hektar,Penambang:,Freeport-McMoRan Copper & Gold, Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah, bahkan akhir-akhir ini dilokasi yang sama telah dieksploitasi potensi alam yang lebih berharga dari emas yaitu Uranium, serupa dengan hal tersebut Indonesia memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia, pernyataan ini didukung dengan Blok Natuna dan Blok Cepu yang menghasilkan sekitar 200 kaki kubik minyak bumi dan gas alam. Mirisnya yang menikmatinya sekali lagi cukong-cukong bangsa lain dan masih banyak lagi potensi kita semisal Tambang Batu Bara Terbesar Di Dunia, Kesuburan Tanah Terbaik Di Dunia, Lautan Terluas Di Dunia, Hutan Tropis Terbesar Di Dunia, Tempat Wisata Eksotis Terbesar Di Dunia dan masih banyak lagi.
Lantas, siapa yang patut disalahkan ? apa tindakan kita? atas keadaan yang terjadi saat ini, dimana kekayaan bangsa kita dikuasai dan dinikmati oleh para pendantang bangsa barat, sedangkan para pemuda generasi penerus bangsa sibuk dengan kenakalan remaja, tawuran, seks bebas,  mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan demoralisasi(penurunan nilai moral). Pertanyaan yang sama muncul, siapa orang yang patut dipersalahkan atas keadaan tanah air ibu pertiwi saat ini ? apa tindakan kita. Hal terbaik yang dapat kita lakukan sebagai warga negara yang baik adalah menjawab pertanyaan kedua yaitu . Apa tindakan kita ? jawabannya adalah REVOLUSI. . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . Revolusi yang dimaksud dalm konteks ini adalah revolui pendidikan, revolusi mental. Revolusi menjadi hal yang  mendesak bagi bangsa ini , memperbaiki pendidikan dan merangkai kembali sendi-sendi mental yang dibutuhkan tanah air tercinta.
JAS MERAH (jangan sekali-kali melupakan sejarah) tutur Bung Karno sebagai salah satu warisan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia juga sebagai  salah  satu dasar pertimbangan setiap kebijakan demi perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan yang telah termaktub di PANCASILA , sila yang ke lima. Belajar dari sejarah, mari kita berterus terang pada diri sendiri, bahwa kita telah salah fokus tentang arah pembangunan bangsa ini, dimasa lalu kita terlalu fokus pada pembangunan ekonomi  dan infrastruktur  yang merupakan benda mati , dimana kita melupakan hal terpenting dan penentu kemajuan suatu bangsa , yakni Sumber Daya Manusia . Pada masa Orde Baru kita telah memalingkan arah fokus pandangan kita pada benda-benda mati yang berakhir pada inflasi dan reformasi. Maka dari itu revolusi pendidikan dan revolusi mental adalah hal yang hasrus segera direalisasikan. Hal perlu kita garis bawahi ,bahwa project  revolusi pendidikan dan revolusi  mental bukanlah sekedar tanggungjawab pemerintah saja, bukan hanya tanggungjawab sekolah semata sebagai satuan pendidikan, hal yang benar adalah project revolusi pendidikan dan revolusi mental ini menjadi tanggungjawabku, menjadi tanggungjawabmu, menjadi tanggungjawab mereka (pemerintah dan sekolah), kesimpulannya  project revolusi pendidikan dan revolusi mental ini menjadi tanggungjawab kita.
Pendidikan harus berdasarkan Ketuhan, berpayungkan Kompetensi dan terbalutkan karakter. Pendidikan yang berdasarkan Ketuhanan dalam konteks ini adalah setiap pembelajaran yang dilakukan seharusnya semakin mendekatkan peserta didik pada keesaan Tuhan, dimana setiap peserta didik dapat menghayati agama yang dianutnya dan menjalankan setiap yang diperintahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, serta senantiasa menjauhi segala larangan-Nya. Pendidikan yang berpayungkan pada Kompetensi adalah pendidikan yang memberikan kesempatan setiap peserta didik memiliki kompetensi dan lifeskill  untuk bersaing di era globalisasi (zaman yang seakan batasan ruang dan waktu tidak ada lagi). Pendidikan yang terbalut karakter adalah pendidikan yang terintegrasi oleh nilai karakter yang baik yakni, kedisiplinan, kejujuran, kecerdasan , ketangguhan , dan kepedulian. Hal tersebut dapat kita singkat sebagai DI JUS TAPE (Disiplin,Jujur, Smart/cerdas, Tangguh, Peduli) agar bangsa Indonesia tak seperto robot jenius yang hanya bisa menjalankan pekerjaannya berdasarkan keahlian dan kompetensinya, lebih dari itu kita ingin membentuk generasi berbudi dan berprestasi dengan harapan bangsa ini akan kembali meraih kejayaannya sebagai macan asia bahkan dunia.
Mental yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia adalah mental BAJA (Berani, Anti-Korupsi, Jujur dan Anti-flagiasi). Berani mengambil keputusan walupun beresiko karena yakin pada kemampuannya dengan salah satu dasat ucapan sutan syahrir yakni “hidup yang tidak pernah dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenagkan”. Anti-Korupsi karena yakin setiap butir yang kita curi dari hak orang lain  atau negara akan dipertanggungjawabkan pada hari perhitungan nanti. Jujur pada diri dan lingkungan sebagai dasar pribadi yang pantas dihormati. Anti-Flagiasi dan terus mengembangkan diri menciptakan hal-hal baru yang kreatif dan inovatif. Revolusi harus terjadi dan tidak akan pernah mati. Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan adalah salah satu cara untuk mencapai revolusi pendidikan dan revolusi mental yang dibutuhkan.  Pendidikan dan mental setiap warga negara harus menjadi prioritas bukan lagi minoritas. Revolusi pendidikan dan revolusi metal harus kita sukseskan bersama agar bangsa ini berjaya di mata dunia.
Dafar pustaka :
Kisworo,marsudi.2016.REVOLUSI MENGAJAR.Jakarta: ASIK Generation