Sejarah perkembangan “ANGKA ARAB”
Pengetahuan tentang metematika
memang serasa tak ada habisnya untuk dibicarakan bagi kita yang menyukai bidang
ilmu yang tidak tidak jauh dari angka
ini.Sejarah perkembangan angka arab adalah salah satunya, dimana angka
arab pada masa modern ini menjadi angka internasional khusunya pada kitab suci
Al Quran, selain menjadi angka internasional pada masa modern ini angka arab
juga sering digunakan oleh para ilmuan dan matematikiawan hebat pada zamannya
contohnya : Muhammad bin Mūsā al-Khawārizmī
(780 – 850), Abū Nasir Muhammad bin
al-Farakh al-Fārābi (872-950), Ibnu Sina (980-1037).
Perkembangan angka arab ini dimulai
dari pemikiran
seorang matematikawan Muslim berbakat
dari Persia Al-Khawarizmi yang memperkenalkan konsep angka India ke dunia Islam dan dunia
melalui bukunyayang berjudul "al-Kitab
al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal Muqabala" (Ringkasan Perhitungan
Al-Jabar dan Penyeimbangan) pada tahun 825 Masehi, didukung dengan pemikiran Al-Kindi dalam
bukunya "Kitb fi Isti'mal al-'Adad al-Hindi" pada tahun 830
Masehi. Baik Al-Khawarizmi dan Al-Kindi
masih menggunakan angka Arab tradisional. Angka India pertama kali mulai
digunakan pada abad ke-10 oleh
matematikawan berbakat yang berasal dari Persia yaitu Kushyar ibn
Labban lewat buku karyanya yang berjudul "Kitab fi Ushul Hisab
al-Hind" (Dasar-Dasar Perhitungan India).
Sistem angka India
yang diadopsi oleh matematikiawan muslim yang cerdas kemudian diteruskan dan
diperkenalkan serta dikembangkan lebih
lanjut kepada orang-orang arab didaratan Eropa . Namun begitu , pada
kenyataannya Bangsa India pulalah yang menemukan/memperkenalkan angka 0(nol)
yaitu symbol dari ketiadaan.Bentuk angka-angka itu dimodifikasi di saat mereka
diteruskan, dan mencapai bentuk Eropanya (bentuk yang sekarang) pada saat
mencapai Afrika Utara. Dari sana, penggunaan mereka menyebar ke Eropa pada Abad
Pertengahan. Penggunaan Angka Arab tersebar ke seluruh dunia melalui
perdagangan, buku dan kolonialisme Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol
representasi angka yang paling umum digunakan di dunia.
Berdasarkan sejarah angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) pernah dikenal
sebagai Angka Hindu atau Angka Hindu-Arab. Dasar penyebutan
"Angka Arab" di Eropa dan Amerika adalah karena mereka diperkenalkan
ke Eropa pada abad kesepuluh melalui bangsa Arab di Afrika Utara. Dahulu (dan
sampai sekarang) digit-digit tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab barat
semenjak dari Libya hingga ke Maroko. Di samping itu , orang-orang Arab
menyebut sistem tersebut dengan sebutan "Angka Hindu",yang
mengacu pada asal-usul angka-angka tersebut di India. Namun, angka ini tidak boleh dirancukan dengan
"Angka Hindu" yang dipergunakan orang-orang Arab di Timur
Tengah (٠.١.٢.٣.٤.٥.٦.٧.٨.٩), yang disebut dengan nama lain Angka
Arab Timur; atau dengan angka-angka
lain yang saat ini dipergunakan di India (misalnya angka Dewanagari:
०.१.२.३.४.५.६.७.८.९).
Kemudian di sekitar tahun
952-953, Abu al-Hasan al-Uqlidisi dari Syria menambahkan
penulisan pecahan dengan menggunakan garis horizontal di
antara dua bilangan. Penggunaan tanda koma (,) diperkenalkan
oleh Sind ibn Ali untuk penulisan bilangan desimal.Bentuk
evolusi dari angka Arab, yaitu angka Arab Latin (yg banyak kita pergunakan
sekarang) muncul pertama kali di Maroko dan Spanyol (Andalusia) di akhir abad
ke-10, dan dikenal sebagai angka "Ghubar". Layaknya huruf
Latin, angka Ghubar bisa digunakan dari kiri-kanan.Di abad ke-12, buku karya
Al-Khwarizmi diterjemahkan ke bahasa Latin menjadi "Liber Algebrae et
Almucabola".Di Eropa, angka Arab yg telah berevolusi menjadi angka
Arab Latin digunakan bersandingan dengan huruf Latin. Mereka (orang Eropa)
menyebutnya angka Arab, tapi orang Arabnya sendiri menyebutnya angka India. Ini
karena orang Eropa abad pertengahan belum begitu mengenal bangsa-bangsa Asia
dengan baik, jadi mereka menganggap semua tentang Asia sebagai Arab.
Pemakaian Angka Arab menjadi
angka internasional dibuktikan dengan fakta bahwa Gerbert of Aurillac (Paus Sylvester II) seorang
Paus Gereja katolik Roma 999-1003 yang memperkenalkan angka arab di Eropa
melalui tulisannya yang berjudul Codex Vigilanus di tahun 974 Masehi .
Namun pada saat itu Gerbert hanya
menuliskan tentang sembilan angka dari
1-9, tanpa angka 0.Selain itu terdapat fakta pula bahwa .Leonardo Fibonacci adalah
orang Eropa pertama yg mempergunakan angka Arab dalam bukunya, Liber
Abaci yg ditulis tahun 1202. Fibonacci, tumbuh besar di Afrika Utara
bersama ayahnya yg seorang pedagang Italia yg sukses di Algeria (Kesultanan
Almohad).
Sumber referensi:
https://baliems.wordpress.com/2010/03/20/sejarah-angka-arab-ternyata-bukan-dari-arab/
pada hari ahad pukul 07.16 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Angka_Arab pada hari ahad pukul 07.18 WIB
http://www.jurukunci.net/2012/08/sejarah-angka-arabindia-hingga-menjadi.html pada hari ahad pukul 07.20 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar