
SMAN-MT
Bojonegoro, Jawa Timur merupakan sekolah istimewa dengan siswa-siswanya yang
luar biasa. Penilaian sekolah istemewa dengan siswa-siswa yang luar biasa
didasarkan pada ragam pertanyaan yang mereka miliki ketika pembelajaran
matematika berlangsung di kelas pada masa praktek mengajar saya selama 2 pekan
yang berkesan. Dari seluruh pertanyaan siswa-siswa yang saya bimbing dalam
belajar selama 2 pekan dan berjumlah tak kurang dari 200 siswa, terdapat 3 pertanyaan yang paling luar biasa. Yaitu :
1) Mengapa kakak ingin menjadi guru? mengapa tidak
jadi tentara atau polisi saja?
2) Untuk apa materi ini (Translasi
dan Refleksi) dalam kehidupan sehari-hari ?
3) Mengapa di Al Hikmah perempuan
dan lakil-laki dibedakan kelasnya ?
pertanyaan
pertama saya jawab dengan santai, bahwa
saya telah melalui banyak hal dan jalan sedang saya jalani untuk menjadi
guru adalah pilihan dan takdir saya saat ini. Hal tersebut saya sampaikan
dengan sedikit senyuman dan ketegasan pada akhir jawaban pertanyaan pertama,
bahwa jadi apapun saya nanti hanya Tuhan yang tahu. Tugas saya saat ini adalah
menjalani hidup sebagai seorang
mahasiswa calon guru di STKIP Al Hikmah Surabaya, tentang jadi apa saya di masa
depan hanya Tuhan yang tahu.
Pertanyaan
Kedua saya jawab dengan sebuah argumen yang mungkin tidak pernah siswa tersebut
terima. Saya menjawab melalui Translasi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika) dapat menentukan perkiraan cuaca yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan nyata, karena saya yakin melalui cara dia memandang, cara siswa
tersebut menyampaikan pertanyaan dan intonasi suaranya, siswa tersebut telah
memiliki jawaban atas pertanyaan yang dia ajukan. Saya sering menemukan siswa
seperti siswa tersebut dan saya pernah menjadi siswa yang seperti siswa tersebut. Ketika kita fokus pada satu disiplin
ilmu yang kita anggap penting, maka ilmu yang lain terasa kurang terasa
aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Taruhlah saya pernah menjadi tim
olimpiade matematika dan berada pada jurusan IPA pada saat SMA, saya berpikir
pelajaran sejarah itu tidak begitu penting bagi saya.Hingga pada akhirnya saya
sadar tidak ada satu pun ilmu yang tidak bermanfaat dalam kehidupan, hanya saja
kita belum tahu waktu dan cara menggunakan ilmu tersebut agar bermanfaat dalam
dunia nyata.
Pertanyaan
ketiga menjadi sangat istimewa karena siswa yang memberikan pertanyaan tersebut
adalah alumni SMP Khadijah Surabaya dan sekarang sekolah di SMAN-MT Bojonegoro
Jawa Timur. Sedikit banyak mengetahui pendidikan di Al Hikmah Surabaya melalui
beberapa kenalan yang dia miliki ketika di Surabaya. Siswa ketiga ini juga
menyampaikan bahwa banyak lulusan SMP atau SMA AL Hikmah Surabaya yang melanjutkan pendidikan di sekolah lain
juga berpacaran dan sebgainya, sehingga dia berpikir bahwa salah satu sistem
pendidikan di Al Hikmah Surabaya yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan
kurang sukses hasilnya. Bahkan hal tersebut yang dianggap sebagai pemicu saat
alumni tidak dalam pengawasan Al Hikmah akhirnya mereka menyimpang seperti
pacaran dan sebagainya. Jawaban atas pertanyaan tersebut sangat sederhana bahwa
Al Hikmah ingin mengamalkan ajaran Al Quran dan Assunah, bahwa pemisahan tempat
dan waktu bagi laki-laki dan perempuan adalah pilihan yang diambil untuk
menjaga setiap siswanya dalam kebaikan.
Setiap
pertanyaan saya jawab dengan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang saya
miliki, dengan harapan jawaban tersebut dapat mencerahkan. Kesalahan datang
dari manusia dan kebenaran hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Tugas seorang guru adalah mengingatkan dan syukur kepada Tuhna Yang Maha Esa mereka semua mendengarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar